Senin, 23 Juli 2012

JAGALAH RAMADHAM KITA


Hal-hal yang memerusak keistimewaan Ramadhan
Oleh anyp

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, mari kita bersyukur kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai keni’matan, terutama ni’mat Iman dan Islam. Semua itu dari Allah Ta’ala, maka mesti kita syukuri. Dan Allah akan menambahi ni’mat itu bagi orang-orang yang bersyukur.
Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, mari kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, menjalani perintah-perintah Allah sekuat kemampuan kita, dan menjauhi larangan-laranganNya.
Jama’ah jum’ah rahimakumullah, sadarkah kita bahwa menjelang datangnya Ramadhan, aneka pihak yang akan merusak pahala ibadah puasa Ramadhan kita bahkan mungkin merusak secara total shiyam kita, mereka telah bersiap siaga sejak lama? Dengan harta, tenaga, rekadaya dan aneka perangkat serta programnya telah mereka siapkan dengan matang. Sehingga ketika kita masuk pada bulan Ramadhan, perangkap yang mereka persiapkan dengan sempurna itu telah siap memangsa pahala puasa kita. Bahkan siap merusak total shiyam kita.
Mungkin kita akan menjadi pesakitan mereka yang terseret waktu-waktu berharga kita yakni bulan ibadah bulan Ramadhan itu dengan hal-hal yang sia-sia, bahkan mengandung dosa dan maksiat. Mata kita diseret untuk memelototi aneka tayangan yang berhiaskan syahwat dan syubhat. Tontonan syahwati akan menyeret manusia kepada nafsu birahi, sedang tayangan yang mengandung syubhat adalah menjajakan kebatilan tapi dikemas seolah berupa kebenaran.
Secara fisik dan jiwa naluriyah, perangkap-perangkap yang akan menyeret syahwat Ummat Islam ini telah dipersiapkan dengan sempurna karena dibiayai besar-besaran dan digarap dengan seksama. Sehingga tidak terasa, bulan Ramadhan yang seharusnya Ummat Islam ini lebih mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, justru tahu-tahu habis waktunya untuk mengikuti detik demi detik aneka macam tayangan yang merangsang kepada nafsu syahwat. Atau yang paling ringan darinya adalah hal-hal yang tidak berguna, namun telah memusnahkan waktu-waktu kita. Betapa ruginya kita ketika waktu yang sangat berharga bila diisi dengan ibadah itu telah tersita oleh aneka tayangan yang diam-diam kita ni’mati sehari-hari.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah. Mata kita seandainya digunakan untuk melihat mush-haf, kita membaca Al-Qur’an, di luar bulan Ramadhan pun sangat besar pahalanya. Karena satu huruf al-Qur’an yang kita baca, nilainya 10 kebaikan. Sedang alif laam mim, bukan hanya satu huruf tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf, jadi 3 huruf, maka 30 kebaikan.
Dalam hadits, Nabis sahallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ عليه أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ { ألم } حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ عشر وَلَامٌ عشر وَمِيمٌ عشر فتلك ثَلاثُونَ .( صحيح ) انظر حديث رقم : 1164 في صحيح الجامع .
Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya kamu sekalian diberi pahala atasnya, adapun aku tidak mengatakan “alif laam miim” itu satu huruf, tetapi alif itu sepuluh, lam itu sepuluh, dan mim itu sepuluh, maka itu 30. (hadits dari Ibnu Mas’ud, Shahih nomor 1164 dalam Shahih al-Jami’).
عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم { : مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ , وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ , وَلَامٌ حَرْفٌ , وَمِيمٌ حَرْفٌ } . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ . وَقَالَ : حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ  .( صحيح ) انظر حديث رقم : 6469 في صحيح الجامع .
Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah maka baginya satu kebaikan karenanya, dan satu kebaikan itu dengan sepuluh perbandingannya, aku tidak mengatakan “alif laam miim” itu satu huruf, tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu huruf. (HR At-Tirmidzi, ia berkata hasan gharib –gharib artinya dengan satu sanad, dari satu orang kepada satu orang dan seterusnya demikian hingga tercatat dengan satu sanad–, Hadits Shahih nomor 6469 dalam Shahih al-jami’).
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, hadits tersebut umum, artinya hari-hari biasa di luar Ramadhan. Itupun membaca Al-Qur’an satu huruf diberi pahala sepuluh kebaikan. Apalagi di bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan itu ada keistimewaan-keistimewaannya.
Syekh Shalih Al-Munajid dalam tulisannya tentang khoshoishu syahri Ramadhan menyebutkan keistimewaan Ramadhan diantaranya
  • Allah menurunkan Al-Qur’an (di dalam Bulan Ramadan).Sebagaiamana firman Allah Ta’ala pada ayat,
( شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ )
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah: 185)
Allah Ta’ala juga berfirman:
( إنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) سورة القدر: 1
“Sesungguhnya Kami turunkan (Al-Qur’an) pada malam Lailatur Qadar.”
  • Allah menetapkan Lailatul Qadar pada bulan tersebut, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah:
( إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ . سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ) سورة القدر: 1-5
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?  Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadar : 1-5).
Dan firman-Nya yang lain:
( إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ) سورة الدخان: 3
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3).
Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan adanya Lailaul Qadar. Untuk menjelaskan  keutamaan malam yang barokah ini, Allah turunkan surat Al-Qadar, dan juga banyak hadits yang menjelaskannya, di antaranya Hadits Abu Hurairah radhialahu ’anhu, dia berkata: Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ , تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ , وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ , وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ , لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ ” رواه النسائي ( 2106 ) وأحمد (8769) صححه الألباني في صحيح الترغيب ( 999 ) .
“Bulan Ramadhan telah tiba menemui kalian, bulan (penuh) barokah, Allah wajibkan kepada kalian berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu (neraka) jahim ditutup, setan-setan durhaka dibelenggu. Padanya Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang mendapatkan kebaikannya, maka sungguh dia terhalang (mendapatkan kebaikan yang banyak).” (HR. Nasa’I, no. 2106, Ahmad, no. 8769. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib, no. 999)
Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760).
  • Allah menjadikan puasa dan shalat  yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala) sebagai sebab diampuninya dosa. Sebagaimana telah terdapta riwayat shahih dalam dua kitab shahih; Shahih Bukhori, no. 2014, dan shahih Muslim, no. 760, dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, sesungguhnya Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
« مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. Juga dalam riwayat Bukhari, no. 2008, dan Muslim, no. 174, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ».
”Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”.
Umat Islam telah sepakat (ijma) akan sunnahnya menunaikan qiyam waktu malam-malam Ramadhan. Imam Nawawi telah menyebutkan bahwa maksud dari qiyam di bulan Ramadhan adalah shalat Taraweh, Artinya dia mendapat nilai qiyam dengan menunaikan shalat Taraweh.
  • Allah (di bulan Ramadhan) membuka  pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka dan membelenggu setan-setan. Sebagaimana dalam dua kitab shahih, Bukhari, no. 1898, Muslim, no. 1079, dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, dia berkata: Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
« إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ».
“Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu”. Demikian penegasan Syekh Shalih al-Munajid dalam Khoshosishu syahri Ramadhan.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Sedemikian istimewanya bulan Ramadhan, namun ketika kita terseret bahkan termangsa oleh perangkap-perangkap yang memusnahkan kebaikan, maka sangat disayangkan. Karena telah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam peringatkan:
مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
siapa yang terhalang mendapatkan kebaikannya (malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan), maka sungguh dia terhalang (mendapatkan kebaikan yang banyak).” (HR. Nasa’I, no. 2106, Ahmad, no. 8769. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib, no. 999).
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, ketika diri kita tidak siap, sedang pihak-pihak yang memangsa atau memasang perangkap demi aneka kepentingannya telah siap, maka betapa ruginya. Karena ternyata telah diingatkan dalam hadits:
عن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ، قَالَ النبيُّ – صلى الله عليه وسلم – : (( مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ في أنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ )) رواه البخاري
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan dia meniggalkan makan dan minum.” (HR.Al-Bukhari)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ ».
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi bagian atau balasan dari puasanya adalah lapar dan haus saja, dan betapa banyak orang yang shalat malam (tarawih) tetapi bagian atau balasan dari shalatnya hanyalah capai dan kantuk saja” (HR.Ibnu Majah, ad-Darimi, Ahmad, al-Baihaqi dengan sanad shahih)
Ibnul Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah berkata di dalam kitab al-Waabilush Shayyib:
والصائم هو الذي صامت جوارحه عن الآثام ولسانه عن الكذب والفحش وقول الزور وبطنه عن الطعام والشراب وفرجه عن الرفث فإن تكلم لم يتكلم بما يجرح صومه وإن فعل لم يفعل ما يفسد صومه فيخرج كلامه كله نافعا صالحا وكذلك أعماله فهي بمنزلة الرائحة التي يشمها من جالس حامل المسك كذلك من جالس الصائم انتفع بمجالسته وأمن فيها من الزور والكذب والفجور والظلم هذا هو الصوم المشروع لا مجرد الإمساك عن الطعام والشراب (الوابل الصيب – (ج 1 / ص 43)
”Orang yang berpuasa adalah orang yang menahan organ-organ tubuhnya dari perbuatan dosa;lidahnya dari berbohong,ucapan keji, dan palsu; perutnya dari makan dan minum; dan kemaluannya dari perbuatan tidak senonoh. Jika berbicara,dia tidak berbicara dengan pembicaraan yang dapat menodai puasanya. Jika berbuat,dia tidak berbuat sesuatu yang dapat merusak puasanya. Maka yang keluar dari lisannya hanyalah perkataan yang baik dan bermanfaat. Demikian pula amal perbuatannya. Semua amal perbuatannya bagaikan bau harum minyak kasturi yang dihirup oleh setiap orang yang duduk bersamanya. Dengan demikian, orang yang berpuasa memberi manfaat kepada siapa pun yang bergaul dengannya, karena dia akan bisa memberikan rasa aman di hati orang yang bergaul dengannya dari kepalsuan,kebohongan, kejahatan,dan kezhaliman.
Inilah puasa yang disyari’atkan dalam Islam, bukan sekadar hanya menahan diri dari makan dan minum. ) al-Waabilush Shayyib 1 halaman 43).
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah. Demikian peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan penjelasan yang terang dari ulama. Namun pihak-pihak yang mempengaruhi terseretnya kita untuk menjadi orang yang tidak takut berdusta dan tak takut berbuat haram telah melingkupi dari berbagai segi. Bahkan seakan telah terbentuk saling tahu agar saling menjaga dusta-dusta.
Akankah kita menjadi orang yang beruntung karena mampu melepaskan diri dari jeratan aneka macam yang merusak di saat sebelum Ramadhan dan Ramadhan nanti, ataukah justru masih terjerat dalam kubangan yang menghapuskan pahala amal?
Perangkap-perangkap itu telah disiapkan untuk dipasang, dan mangsanya adalah kita. Bila tanpa persiapan dan tekad yang bulat dengan bertawakkal kepada Allah penuh kesabaran, maka perangkap-perangkap itu akan memangsa amaliyah kita, hingga letih dan susah payahnya berpuasa hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga. Maka mari kita siapkan sebaik-baiknya, dengan melepaskan segala kepalsuan selama ini menuju kepada kebaikan yang sesuai agama yang benar. Sehingga benar-benar kita ini menjadi orang-orang yang ikhlas dalam beragama.
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ [غافر/65]
65. Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (QS Al-Mu’min/ Ghafir/ 40: 65).
 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ .
===============

Kamis, 19 Juli 2012

1 RAMADHAN 1433




فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴾  
             
               Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Q.s. Ar-Rum:30 ).

Dalam Hasil Keputusan Sidang Isbat 1 Ramadhan 1433 Hijriyah, Demi Persatuan Ummat Islam Maka Ikutilah ALLAH dan Rasul-Nya Serta Ulil Amri, Dan Bukan Keputusan Suatu Organisasi Apapun


Rukyatul Hilal

اSelamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sesungguhnya segala sesuatu ketetapan atas segala sesuatu keputusan manusia adalah milik ALLAH Tabaraka wa Ta’ala dan tiadalah semestinya terdapat suatu golongan muslim mendahului segala putusan itu, melainkan dengan hukum ALLAH Tabraka wa Ta’ala. Maka, dalam perkara hasil sidang Isbat akan tetapnya hari dimulainya bulan suci ramadhan ini, berpegang teguhlah kamu sekalian atas segala ketetapan ALLAH dan Rasul-Nya yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadis. Kemudian, jika engkau beroleh perselisihan atas keputusan sidang Isbat itu, maka kembalikanlah urusan itu kepada ALLAH Tabaraka wa Ta’ala dan Rasul-Nya serta orang-orang Ulil Amri maupun pemimpin negeri lagi seumpama keputusan pemerintah didalam suatu negeri. Seupama Ikadi (Ikatan Da’I Indonesia) yang sepenuhnya mengikuti pemerintah yaitu kementrian agama dalam penentuan penetapan hari dimulainya bulan suci ramadhan ini, sedang diantara majelis ulama di Indonesia senantiasa dalam perselisihan yang nyata dalam penetapannya yang menjadikan ummat berpecah belah lagi bergolong-golongan karenanya. Seumpama Ikadi (Ikatan Da’i Indonesia) adalah cenderung kepada keputusan sidang Isbat Kementrian Agama bersama seluruh ormas Islam dan para ulama sebelum ramadhan, karenanya wahai akhi lagi ukhti sekalian..jikalaulah masih terdapat perselisihan tentang ulama yang satu dengan yang lain perihal 1 ramadhan, maka..ikutilah sidang Isbat oleh kementrian agama..sedang mereka berkumpul lagi bermusyawarah sesama ulama diseluruh Indonesia dan lagi atas sekalian Ormas Islam Nusantara untuk beroleh keputusan yang lebih baik atas kepentingan sekalian ummat. Firman ALLAH Tabraka wa Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. An-Nisaa : 059.
Dan bukanlah orang-orang yang duduk di kursi kementrian agama itu tiada memiliki pengetahuan suatu juapun atas perkara keputusan yang hendak diputuskan itu dan bukan pulalah mereka orang-orang yang sesat hukumnya lagi menyimpang, melainkan ALLAH Ta’ala telah menunjuki sebahagian di antara kamu untuk menjadi Imam atau ikutan bagi sebahagian yang lain.
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi wali (imam/pemimpin untuk diikuti) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. At-Taubah : 071.
Dan adalah pemerintah itu bermusyawarat sesama alim ulama di antara mereka, agar beroleh keputusan yang terbaik untuk sekalian ummat, dan itulah hukum lagi sebaik-baik jalan yang ALLAH sukai, sehingga golongan yang tiada hendak turut daripada musyawarah itu niscaya adalah mereka itu suatu golongan yang berlebih-lebihan dan melampaui batas.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Asy-Syuura : 038.
Maka sekali-kali, janganlah seorang juapun di antara kamu yang mengikuti jejak yang jauh daripada ketetapan ALLAH dan Rasul-Nya, melainkan berserah dirilah engkau sepenuhnya kepada ALLAH, oleh karena..sesungguhnya ketetapan ALLAH itulah yang terlebih baik lagi terlebih tinggi derajatnya bagimu, jika engkau memikirkan. Dan ALLAH sekali-kali..tiadalah ridho akan para hamba-hamba-Nya yang bergolong-golongan, sehingga menimbulkan perselisihan dan saling berdengki-dengkian sesama mereka dan saling membenarkan golongan – golongan mereka terkecuali jikalaulah mereka berkumpul dan bermusyawarah dalam keputusannya.
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمْ وَكَانُواْ شِيَعاً لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, maka sesungguhnya..bukanlah kamu dari golongan mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka atas apa-apa yang telah mereka perbuat. Al-An’aam : 159.
Karena daripada itu, sekali-kali janganlah kamu condong daripada  golongan ini dan itu hanya karena engkau mengaku bahwa adalah engkau merupakan golongan ini dan itu. Ketahuilah olehmu, bahwa sesungguhnya sesiapa yang bersaksi bahwa “Tiada Illah selain daripada ALLAH dan Muhammad adalah Hamba lagi Utusan-Nya”, dan daripada orang – orang yang sedemikian itu adalah hamba-hamba ALLAH dan ummat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam jua sekaliannya . Dan bukanlah orang-orang yang menjadi hamba-hamba ALLAH dan ummat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah mereka yang mengikuti golongan ini dan golongan itu, Sesungguhnya ALLAH menjadi saksi atas tiap-tiap putusan sekalian perkara dan menjadi saksi atas apa-apa yang engkau kerjakan. Wallahu Ta’ala A’lam
Jika terdapat suatu perkataan yang tiada berkenan bagimu, maka kepada ALLAH aku memohon ampun sedang kepada kamu sekalian aku memohon maaf.
Jazzakumullahu Khairaan Katsiron..


 
JAKARTA, KOMPAS.com 

- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperkirakan awal puasa atau 1 Ramadan 1433 H jatuh pada hari Sabtu (19/7/2012) karena hilal sudah wujud namun belum terlihat, baru 1 derajat 38 menit 26 detik. Jadi, hilal belum bisa memenuhi batas atau belum terlihat.
"Hilal sudah wujud namun belum terlihat jadi kemungkinan awal puasa hari Sabtu," ungkap Sekertaris Umum PBNU Prof. Dr. Abdul Malik saat jumpa pers di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Ia menjelaskan, lembaga Laznah PBNU yang menangani masalah astronomi sudah menghitung posisi bulan. Berdasarkan penghitungan (hisab), kata dia, hasilnya sama dengan Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Jumat, 20 Juli.
"Hanya bagi NU, hasil penghitungan bukan keputusan final, tetapi hasil observasi langsung terlihat hilal atau belum itu nanti sore, saat matahari tenggelam sudah tampak apa belum," paparnya.
Menurut Malik, sidang isbat sore nanti lah yang memutuskan jatuhnya 1 Ramadhan. "Hak isbat untuk menentukan 1 Ramadhan hanya di tangan pemerintah yaitu Kementrian Agama. NU hanya menginformasikan kepada umatnya," kata dia.
Terhadap kemungkinan terjadinya perbedaan dalam penetapan 1 Ramadhan, Malik mengatakan, PBNU mengimbau semua kalangan masyarakat untuk menghormati perbedaan itu.
Sementara itu, sore ini Kementerian Agama menggelar sidang isbat penetapan 1 Ramadhan. Sidang yang dihadiri ormas-ormas Islam tersebut dipastikan tidak dihadiri Muhammadiyah.
"Muhammadiyah merasa tidak perlu lagi untuk menghadiri rapat isbat karena alasan ini keyakinan yang tidak boleh diintervensi oleh pemerintah. Jadi untuk tahun-tahun yang akan datang Muhammadiyah juga tidak boleh diintervensi dan menyatakan tidak ikut sidang itu (isbat)," kata Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Jakarta, Kamis.

 semoga manfaat..... !!!